Assalammu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Coy!
baca juga sebelumnya
Apakah Bibirmu Masih
Perawan bagian 4
Adegan Tiga
Menjaga Kesucian Cinta
Betul.
Biarkan cinta tetap putih. Biarkan kuncupnya mekar menjadi bunga. Begitu kata
Bang Anis Matta. Kalau dalam bahasa saya mari kita jaga kesucian cinta. Jangan
sampai anugerah Allah SWT yang bernama cinta, yang menjadikan dunia ini colorful ‘n wonderful, kita kotori dengan hal-hal yang merusak kesucian cinta. Walau
dalihnya sebagai bukti cinta. Cinta itu punya banyak definisi. Dia punya
banyak arti. Bahkan saking luasnya makna cinta banyak yang menyarankan agar
cinta tidak didefinisikan. Biarkan cinta bekerja sesuai karakternya. Tambah
bingung kan? Memang harus gitu kalau menjelaskan tentang cinta. Pakai sedikit
ilmu pil syahwat eh.. filsafat, puitis dan romantis. Nah, agar kamu nggak
tambah semakin bingung, disini nanti kita akan berbicara masalah kesucian cinta
untuk meluruskan beberapa kejadian "mengerikan" di adegan-adegan
terdahulu.
Hampir semua kasus di atas, mengenai bebasnya gaya pacaran dan
pergaulan, sebenarnya disebabkan kesalahan memandang dan mengartikan cinta.
Misalkan beberapa kasus tentang seringnya wanita jadi obyek nafsu pacarnya.
Meski risih dan merasa kecewa dengan cowoknya karena hanya minta cium dan raba
saja, tapi sang cewek mengaku kalau masih mencintai dan
menyayanginya. Cinta buta kan? Maka mari bersihkan cinta agar kita benar-benar
bisa merasakan the miracle power of love.
AGAR CINTA BERSEMI INDAH
Ini
memang salah satu judul buku buah pena penulis ngetop, Ust. Fauzil ‘Adhim,
S.Psi. Dan kalimat ini memang sangat luar biasa. Siapa sih yang tidak ingin
cintanya bersemi indah? Kamu pasti juga menginginkannya. Yang menjadi
permasalahan adalah bagaimana memahami dan menjaga agar cinta tetap bersemi
indah? Banyak yang beranggapan dengan mempersering melakukan hubungan intim,
maka pacaran akan awet dan semakin lengket. Dengan demikian cinta bisa bersemi
indah. Bagaimana bentuknya? Semua sudah kamu baca di atas dalam ngintip teman-teman
yang lagi pacaran yuuk...!
Kalau
ada cowok bertemu ceweknya truzz..nyosor saja, dengan alasan
sebagai bukti cinta, jelas dia memang tipe cowok maco. Cowok jantan lagi keren maksudnya? Oh..no..no.. tapi cowok
maju congornya (bibirnya). Sorry kasar! Tapi gimana lagi? Untuk menggambarkan
cowok yang hanya mengandalkan nafsunya, kalimat itu terasa pas kok!.
Cinta
memang benar-benar akan bersemi indah kalau kita bisa menjaganya agar tetap
bersih dan suci. Dan akan senantiasa menjaga dan melindungi agar kekasihnya
tetap suci. Dia berusaha sekuat daya menahan nafsunya untuk tidak menjamah
pacarnya. Sebab dia ingin cintanya suci dan putih. Sebab dia ingin benar-benar
mencintai kekasihnya luar dalam. Bukan cinta yang didasari nafsu. Bohong besar,
jika dia mencintai kamu tapi kok mintanya ituuu mulu. Jelas dia hanya mencintai tubuhmu bukan mencintaimu
seutuhnya. Ingat baik-baik, Coy!
Satu
kasus. Setelah mengisi suatu acara remaja, saya didatangi seorang cewek untuk
curhat. Cewek itu bingung gimana cara mutus pacarnya. Karena baru tiga hari
jadian sudah minta cium, pegang sana, pegang sini, eh...pake maksa lagi. Cinta apa
ini? Jelas ini bukan cinta tapi nafsu murahan yang dibungkus atas nama, “Aku
mencintaimu.” Atau lebih tepatnya, “Aku mencintai bibir dan dadamu.”
Oleh
karena itu, sekali lagi, agar cintamu bersemi indah, jangan main-main dan kamu
obral murah cintamu. Cinta yang harusnya membuat dunia colorful and wonderful
hanya akan membuat duniamu menjadi muram, rumit, kehilangan gairah hidup, dan
sad ending jika hanya dilandasi nafsu. Cipika cipiki saja. Jika ketemu hanya
sex yang jadi temanya, nggak ada tema lainnya. Nggak kreatif, norak, kampungan,
katrok!!
BIARKAN KUNCUPNYA MEKAR
MENJADI BUNGA
Sangat tepat. Kalau ingin memetik dan merasakan
keindahan bunga, jangan pernah sekali-kali memetiknya ketika masih kuncup. Walau
diri pingiin banget mendapatkannya, meski memang sangat indah, jangan
sekali-kali memetiknya dulu. Ketika kamu petik waktu kuncup, jelas kamu akan
kehilangan bunga selama-lamanya.
Maksudnya gini lho! Sekarang dalam keadaan muda dan
tegangan tinggi, jelas nafsu ingin ketemu mangsanya, dan mangsa itu bertebaran
di mana-mana. Bagi yang punya pacar jelas mangsanya ya pacaranya itu (Eit...
jangan marah, jujur aja lagi). Kalau kamu nekat melakukan hubungan mesra dengan
pacar kamu, mulai pegangan, ciuman sampai persetubuhan, berarti kamu telah
kehilangan bunga yang sangat indah pada dirimu dan pasangamu. Ingat, bunga itu
tak akan pernah bisa mekar lagi seperti sedia kala. Penyesalan amat sangat yang
pasti akan kamu rasakan.
Untuk
menggambarkan agar mudah begini analoginya: Kamu punya pohon mangga
yang empat bulan lagi akan dipanen. Waktu masih pencit (muda) rasanya masam
sekali kan? Meski kamu ingin sekali menikmatinya, kamu tentu pikir-pikir dulu
untuk memetik dan memakannya. Kamu pasti bersabar menunggu empat bulan lagi
untuk memastikan mangga itu masak dulu. Rasanya pasti jauh lebih manis dan
nikmat. Tapi coba kalau kamu ambil waktu masih pencit. Ada satu langsung ambil, trus dimakan. Uh... nggak enak,
kecut, bisa-bisa perut mules!
Itulah
perumpamaan bagi kamu yang masa mudanya nggak bisa menahan nafsu. Dengan dalih
cinta, dia ambil kuncup yang belum sempat mekar jadi bunga dari kekasihnya.
Dengan alasan cinta dia petik pencit yang belum jadi mangga yang masak. Dan sayangnya, si kekasih
iyaaaa... saja saat kuncupnya dipetik dan dinikmati. Kamu harus ingat, kalau sembrono, kamu akan kehilangan bunga selama-lamanya. Kalau bunga
keperawanan dan keperjakaan kamu hilang, apa yang bisa kita banggakan dalam
hidup ini? Mungkin secara fisik nggak kelihatan kalau sebagian anggota tubuhmu
sudah banyak yang menggerayangi. Wajah kamu mungkin juga masih bisa berbohong
menunjukkan kesucian. Tapi hati kamu dan Allah bisa kamu bohongi?
Repotnya,
sekarang nih bukan hanya cowok yang lebih dulu berinisiatif, tapi sering juga
sang cewek yang lebih agresif. Kata temen-temen di ujung gang, cewek sekarang
rata-rata dermawan, suka memberi. Tanpa diminta pun kita bisa menikmati
tubuhnya. Kalau dulu pepatah bilang kumbang mencari bunga,
sekarang nggak berlaku lagi. Yang berlaku justru bunga menjebak kumbang.
Contoh
kasus: Sebut saja namanya Indra. Dia baru SMA kelas dua. Kira-kira 17 tahunan
lalu. Suatu saat dia curhat ke Kafe Curhat Klub Remaja Ceria. Dia
bilang kalau peluk, cium, dan .... (sensor) udah biasa. Alasan cuman satu: Kami
saling menyayangi. Sebenernya mereka mengerti kalau perbuatan mereka salah dan
pingin bertobat. Tapi masalahnya mereka merasa susah berhenti. Jangankan
berhenti, bahkan mereka selalu menemukan “inovasi baru” jika bertemu. He..he..
emang motor selalu berinovasi? Coba kamu pikirkan. Masih kuncup sudah dipetik,
kapan bunganya akan mekar?
SAVE YOUR LOVE
Banyak yang belum bisa memisahkan antara cinta dan nafsu.
Tentu keduanya bisa sama, bisa tidak. Bagi pasangan suami istri, cinta dan nafsu
dalam hal ini sex, adalah suatu kebutuhan. Cinta menumbuhkan sex. Sementara sex
bisa merawat cinta. Karena sex adalah sarana memperbanyak keturunan, sarana
alih generasi. Tapi bagi mereka yang belum menikah, cinta dan nafsu adalah dua
hal yang sangat berbeda. Terpisah sangat jauh. Keduanya tak bisa disatukan. Why? Karena hanya akan merusak
kemurnian cinta.
Pikir baik-baik dengan kejernihan hati yang paling dalam. Kalau
saling mencintai dan memang ada komitmen untuk saling mengenal, harusnya hal-hal
yang berkaitan dengan pemuasan nafsu dipending dulu. Disingkirkan jauh-jauh.
Saya khawatir kamu akhirnya tidak untuk saling kepribadian masing-masing, tapi hanya untuk
mengenal bibir, dada dan kelamin saja. Percayalah, sudah banyak
kasus percintaan yang berakhir tragis gara-gara melibatkan nafsu birahi di
dalamnya.
Simpan energi cintamu. Jangan kamu obral cintamu
sembarangan. Berikan cintamu fulldan khusus kepada
pendamping sah-mu kelak. Alangkah indahnya jika kamu mampu menabung cintamu. Jika
satu waktu muncul rasa cinta kepada temanmu, kamu tidak begitu saja
menyalurkannya, tapi kamu depositokan cintamu itu. “Entar dulu ah, dia kan
belum tentu jodohku?” Nah, saat kamu menikah, kamu ambil tabungan cintamu dan
seutuhnya kamu berikan untuk pendamping setiamu kelak. Duh... alangkah indahnya
cinta yang seperti ini.
Wallahi, saya mencintaimu semua
karena Allah. Oleh karenanya saya memberanikan diri urun rembug dalam masalah cintamu.
Saya pingiiiin banget melihatmu bahagia sejati. Bukan bahagia semu dan hanya
sesaat. Mending sekarang kamu berpayah-payah dalam membentuk kebahagiaanmu
kelak dari pada sekarang kamu senang-senang tapi kelak kamu sengsara.
Pikir baik-baik Sayang, jangan sampai kasus-kasus
“Kecelakaan cinta” teman-teman menulari kamu. Cukup mereka saja yang merasakan
pedihnya cinta karena menurunkan nafsu. Lebih baik kamu tetap memiliki cinta
sejati yang putih dan bersih.
bersambung...