Assalammu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Coy!
baca juga sebelumnya
Part 3
Part 4

Apakah Bibirmu Masih Perawan bagian 5

Adegan Empat
Jangan Putus Asa, Harapan Itu Masih Ada

             Berikut ini saya akan coba memberikan solusi bagi mereka yang merasa pernah melakukan zina. Baik zina ‘ringan’ maupun zina yang ‘sebenarnya’. Apapun bentuk zina yang pernah kita lakukan, semua itu mengandung dan mengundang murka Allah. Kalau Allah sudah murka, Astaghfirullahal’adhim, akan bener-bener membuat hidup kita sengsara.
      Kesengsaraan dalam hidup sebagai bentuk hukuman Allah bagi manusia tidak selalu berwujud musibah, kesedihan, atau bencana lho! Hukuman Allah yang paling ngeri adalah jika kita melakukan kesalahan dan dosa, tapi Allah justru membiarkannya. Kita tak ditegurNya sama sekali. Sehingga kita nggak merasa melakukan kesalahan dan dosa. Akhirnya kita terus melakukan maksiat itu tanpa pernah merasa salah. Dan kita terus saja berdosa, berdosa dan berdosa.

Oleh karena itu, jika ada teguran dari Allah saat melakukan maksiat, di satu sisi kita harus segera bertaubat padaNya. Tapi di sisi lain kita juga harus bersyukur padaNya karena Allah masih mau memperhatikan dan menyayangi kita. Allah tidak ingin kita semakin terperosok dalam kenistaan yang pada akhirnya sangat merugikan kita sendiri. Subhanallah.
Nah, teman-teman yang sangat saya sayangi, kalau sekarang kamu semua merasa telah melakukan dosa kepada Allah, inilah saat yang paling tepat untuk kembali menjadi hamba Allah yang sesungguhnya. Jangan pernah menunda-nunda taubat dan kebaikan. Kematian datang begitu tiba-tiba yang tak akan bisa diperkirakan sebelumnya.
Memang sebagian dari kita sering sekali menunda-nunda kebaikan dan taubat. Padahal dia ngrasa kalau dosanya segunung dan katanya sich, “Aku nyesel banget kenapa berbuat hina dan bodoh?” Tapi anehnya kenapa nggak segera taubat? Kamu sering nggak ngalamin perasaan kayak gitu? Kalau memang pernah, eh sering, mari kita lihat apa kira-kira yang menyebabkan kita para manusia terhalang atau tidak bersegera bertaubat.

PENGHALANG-PENGHALANG TAUBAT
Apa saja ya kira-kira penghalang-penghalang taubat yang membuatmu tidak segera beranjak dari dosa-dosa zina?

#Anggap Enteng Dosa
Menganggap ringan dosa adalah bentuk kebodohan kita terhadap Kekuasaan dan Kebesaran Allah SWT. Karena sesungguhnya tidak ada dosa kecil jika kita remehkan dan dilakukan terus-menerus. Sebaliknya tidak ada dosa besar jika bisa berhenti dan taubat darinya.
Orang yang meremehkan dosa-dosa kecil itu jelas secara kejiwaan nggak waras. Karena dia ngrasa hanya dosa kecil yang Allah pasti akan memaafkannya. Padahal menurut Ibnu Mas’ud, sahabat Nabi saw:  “Jangan kamu lihat besar kecilnya dosa, tapi lihatlah kepada siapa kamu berbuat dosa.”
Seolah-olah yakin banget kalau Allah pasti mengampuninya. Meski Allah itu Maha Pengampun, tapi dosa yang dilakukan secara sadar, sengaja dan terus menerus, akan membuat Allah murka.
Nabi Muhammad SAW sebagai idola kita juga bersabda: “Orang mu’min itu memandang dosanya seperti gunung yang seolah akan menimpanya. Sedang orang munafiq itu melihat dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya. Lalu ia menepisnya agar terbang.” (HR. Bukhari)
Nah, karena hanya menganggap kecil suatu dosa dan merasa pasti diampuni Allah, kita nggak merasa perlu bersegera bertaubat. Inilah hal pertama yang membuat orang terhalang dari bertaubat.

#Anggap Hidup Masih Panjang
Ini juga faktor yang membuat kita, anak-anak muda, menunda kebaikan, ibadah dan taubat. Kita menganggap masih muda, umur masih panjang dan berarti kesempatan taubat masih panjang.
“Nanti sajalah umur 40 tahun saya taks serius ibadah!”
“Oke nanti kalau saya dah nikah baru tak konsentrasi akhirat!”
“Sekarang kan masih 17 tahun, masak harus aktif beribadah? Pumpung muda brow!”
Padahal kematian itu tidak selalu berurusan dengan mereka yang sudah berumur 70 tahun, yang lagi sekarat di rumah sakit atau yang sedang menantang bahaya. Kematian itu urusan mereka yang bernyawa. Tua, muda, remaja bahkan anak-anak pun punya peluang sama untuk mati duluan. Termasuk mereka yang sehat, yang lagi belajar di kelas, sedang duduk-duduk manis di rumah sambil baca buku Apakah Bibirmu Masih Perawan? (he..he..), punya peluang mati yang sama dengan mereka yang sedang sakit berat sekalipun.
Dengan meyakini bahwa hidup kita tinggal hitungan jari saja, akan membuat kita bersegera bertaubat. Jangan-jangan, jangan- jangan, malaikat maut sudah di depan pintu kamarmu. Dan rasakanlah, malaikat maut itu memang selalu mengulurkan tangannya mau mencabut nyawamu! Laa haula wa laa quwwata illaa billahil ‘aliyyyil ‘adhim.
  
#Terlalu Optimis Dengan Ampunan Allah
Namanya saja terlalu optimis, maka dia super yakin akan diampuni Allah. Sehingga waktu nglakuin dosa, di benaknya sudah terekam pernyataan, “Allah Maha Pengampun, InshaALLAH dosaku ini akan diampuniNya.”
Terlalu yakin dengan ampunan Allah sementara kita terus menerus melakukan kemaksiatan, itu sama artinya dengan mempermainkan dan meremehkan Allah. Kelakuan ini persis dengan kelakuan Yahudi yang oleh Allah diceritakan dalam Al Qur’an surat Al-A’raf 169 :“Mereka mengambil harta benda dunia yang rendah ini dan berkata kami akan diberi pengampunan.”
Nggak heran jika sebagian pelaku pacaran alias zina tangan, mata, telinga, tangan, kaki dan hati ini adalah dari kalangan yang ngerti agama. Tapi ya itu tadi, mereka merasa segala dosa ini masih kecil dan akan diampuni Allah SWT.

#Terlalu Pesimis Dengan Ampunan Allah
Ini kebalikan dengan yang terlalu optimis, tapi hasilnya sama, menunda-nunda taubat bahkan ngrasa nggak ada jalan lagi untuk bertaubat. Allah pasti nggak mungkin terima taubatku, karena dosaku sudah nggak bisa keitung lagi!
Sering sekali teman-teman muda yang curhat di Kafe Curhat KRC mengeluh susah keluar dari jerat nafsu. dia tahu itu salah dan ingin berhenti, tapi selalu terlintas di pikiran bahwa dosamu udah buanyaaak. Nggak mungkinlah Allah akan mengampunimu. Kalau begini, ya sudah sekalian ancur-ancurin saja!
Hati-hati Sayang, itu bisikan setan yang tidak menginginkan kamu menjadi baik. Jangan kamu terbujuk rayu setan. Lawan, lawan dan lawan! Jadi, pesimis terhadap ampunan Allah membuat sebagian manusia enggan untuk segera bertaubat meski tahu bahwa dosanya banyak.

#Berteman Dengan Lingkungan yang Buruk
Seperti yang di atas, sebenarnya pingiiiiin banget bertaubat. “Aku tahu betul ini zina Mas, tapi gimana ya?”
“Nyesel banget kalau ingat dosa-dosaku, ingin sekali berhenti dari semua ini. Tapi...
“Aku tuh mau banget taubat. Tapi aku nggak kuat diolok-olok temen-temen. Dianggap sok suci, sok alim, muna’, dsb!
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW bahwa jika kita berteman dengan penjual minyak wangi, meski nggak nyoba, bau harumlah yang kita dapatkan. Tapi jika berteman dengan tukang las, meski nggak nyoba ngelas, kita akan berasa panas. Betul nggak? Maksunya, siapa teman kita maka itulah kita.
Mulanya setelah ikut pengajian semangat kita meledak-ledak, ingin berubah, ingin taubat. Tapi begitu kembali ketemu teman-teman yang nggak pernah ikut pengajian, yang tentu saja nggak ada sama sekali semangat perubahan, kita kembali ikut lemes. Jadi nyetrum dah semangat lemes teman-teman ke kita. Bukan kita yang nyetrum mereka. Weleh. Inilah yang bisa membuat semangat taubat kita kembali melemah bahkan bisa-bisa hilang.
Itulah beberapa penghalang-penghalang taubat.
                Pinginnya setelah baca bab ini, kamu semua jadi bersemangat untuk menghentikan zinamu dan taubat kepada Allah SWT. Ingat, sebesar apapun dosa manusia, ampunan Allah jauh lebih besar lagi. Bahkan Allah sangat suka jika ada hambaNya yang kembali ke jalanNya.
“Dan bersegeralah kepada ampunan Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Ali Imran : 133)

BANGKITLAH
              Lalu gimana caranya taubat Mas? Demi Allah, aku benar-benar pingin bangkit dan berubah menjadi manusia yang di cintai dan di ridhoi Allahu Ta’ala. Bener, mau taubat nich?Alhamdulillah, semoga Allah memudahkan langkahmu menuju pintu taubat. Langkahnya?

#Ikhlas karena Allah
             Ya, kamu berhenti dari maksiat alias taubat semata-mata karena takut dengan Allah. Takut dengan amuk Allah yang Maha Dahsyat. Takut jika Allah menghukummu. Dan yang lebih penting bukan hanya takut pada Allah, tapi MALU pada Allah. Demikian banyak nikmat yang diberikan pada kita, bahkan tak terhitung, e.. lihat balasan kita! Bukannya  berterima kasih atau bersyukur, tapi malah jadi pembangkang. Malu, malu, maluuuu sekali.
           Taubat kamu bukan karena gara-gara ditinggal lari sang pacar yang meninggalkan luka di hati atau berhenti pacaran karena dimarahi ortu, tapi murni karena ingin kembali mengikuti ajaran Allah dan RasulNya yang jelas-jelas akan membahagiakan.
“Dan mereka tidak disuruh kecuali untuk menyembah Allah dengan memurnikan ketaan kepadaNya dalam menjalankan agama dengan lurus.” (Al-Bayyinah: 5)

#Menyesal
Ya udah pastilah, namanya saja taubat, pasti ada unsur nyeselnya. Nggak mungkin disebut taubat kalau nggak ada nyeselnya dengan perbuatan zina selama ini. Bahkan sebab-sebab munculnya keinginan taubat itu karena adanya perasaan menyesal terhadap perbuatan zina dengan segala modelnya selama ini yang kita lakukan.
Penyesalanmu murni karena kamu sadar ini salah, dosa. Kamu nyesel banget, karena ini sudah melanggar larangan Allah SWT, Zat yang selama ini memberimu kehidupan. Kamu juga nyesel karena perbuatan gaul bebas ini sebenarnya hanya dilakukan oleh binatang.

#Menjauhi Dosa dan Kemaksiatan
Bukti bahwa kamu menyesal dengan perbuatan dosa selama ini adalah meninggalkan sejauh-jauhnya perbuatan zinamu itu. Bohong jika ngaku nyesel tapi masih aja pacaran dengan segala modelnya. Bahkan bukan hanya pacaran yang harus kamu tinggalin, tapi segala hal yang bisa membuatmu memasuki wilayah nafsu birahi juga harus kamu tinggalkan sejauh-jauhnya. Ini kalau penyesalanmu serius and jujur lho!

#Sholat Taubat
Sebagai bentuk permohonan ampun atas segala dosa kita selama ini kepada Allah adalah dengan melakukan sholat taubat. Yaitu sholat dua rakaat memohon ampun atas segala dosa-dosa yang kita lakukan. Waktu terbaiknya adalah saat ini juga segera lakukan or 1/3 malam akhir, sekitar jam 01.00-04.00 WIB (menjelang shubuh). Karena di waktu itu Allah turun ke langit dunia dan berfirman, “Siapa yang minta ampunan kepadaKu walau dosanya sebanyak buih di lautan akan Kuampuni...”
Lakukanlah sholat taubat ini. Pasrahkan semua pada Allah. InshaALLAH, Allah kan ampuni dosa-dosa kita.

#Mengisi Sisa Usia dengan Amal Sholeh
Nah, sebagai bukti terbaik dan terpercaya bahwa kamu memang nyesel dan bertaubat adalah kamu mengisi hari-harimu dengan amal-amal sholeh yang diridhoi Allah SWT. Kerjakanlah apa-apa yang diperintahkan dalam Islam dan jauhi semampumu apa yang dilarang Islam.
Isi sisa hidupmu yang tak tahu kapan akan berakhir ini, dengan hal-hal yang bermanfaat. Jadilah orang yang selalu dirindui masyarakat karena peran positif kita. Bukankah Rasulullah sampaikan bahwa sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya? Oke, jadikanlah dirimu manusia yang terbaik di sisa usiamu.

#Bergaullah Hanya dengan Teman yang Baik
Kamu hanya bisa menjaga semangat taubatmu jika kamu bergaul dengan teman-teman yang baik. Karena sahabat yang baik adalah sahabat yang selalu mengingatkan jika kita melakukan dosa dan kesalahan. Artinya jika kita mungkin na’udzubillah-melakukan lagi kesalahan, teman-temanmu yang baik-baik itu segera mengingatkanmu. Bukannya mereka sirik padamu, tapi karena begitu sayang padamu yang tidak ingin kamu tergelincir lagi. Inilah enaknya punya lingkungan yang sholeh.
So, tinggalkan lingkungan dan teman-teman lamamu yang suka mengajak pada keburukan. Tentu maksud ditinggal disini bukan bermaksud untuk memutuskan silaturahim, tapi yang kita tinggalkan adalah kebiasaan buruknya. Akan lebih hebat lagi kalau mampu mengajak mereka mengikuti jalanmu sekarang. Dahsyat Man!
Itulah cara-cara bertaubat yang bisa kamu kerjakan jika ingin kembali menjadi manusia normal di mata Allah SWT. Selamat untuk kamu semua. Saya berdo’a semoga taubat kita diterima Allah SWT dan dipertemukan bersama di surgaNya. Amiiin